Article Detail

Telepon Kejujuran

“Jangan lupa, tekan angka 9 dulu, ya!”, perintah Bu Sinta setiap kali para siswa meminjam telepon.

Ketika itu, belum ada 7 gerakan pembiasaan yang kini harus dilaksanakan serentak secara nasional. Ketika itu, belum ada pemikiran untuk memberlakukan “telepon kejujuran”. Namun, melihat intensnya para siswa yang meminjam telepon, tanpa diakhiri dengan ucapan “Terima kasih”, atau melihat beberapa siswa yang bisa memakai telepon berkali-kali, bahkan hanya “iseng” ingin menelepon orang tuanya di jam istirahat, maka program “telepon kejujuran” kini diberlakukan.

Tujuan telepon kejujuran ini mengajak para siswa agar lebih peduli tentang fasilitas yang diberikan oleh sekolah. Tanpa diingatkan para siswa diharapkan terbiasa dengan memasukkan koin Rp 500,00 sebagai bentuk kepedulian sudah ikut menjaga fasilitas sekolah setelah memakai telepon.

Tujuan lainnya, mengurangi tingkat ketidakdisiplinan siswa. Biasanya, selain meminta orang tua menjemput, para siswa juga meminjam telepon untuk meminta disusulkan barang/tugas yang tertinggal. Dengan adanya telepon kejujuran, siswa diingatkan tentang tanggung jawabnya sebagai pelajar, agar tidak terus-terusan menelepon hanya untuk dibawakan barang/tugas sekolahnya.

Pembiasaan ini sudah berjalan kurang lebih satu tahun lebih. Walaupun ada pula siswa yang masih lupa atau harus diingatkan wali kelas untuk memasukkan koin Rp 500,00 setelah menggunakan telepon, namun banyak pula siswa yang sudah memiliki kesadaran akan kejujurannya telah menggunakan telepon. Semoga pembiasaan baik ini tetap berjalan dengan kegiatan pembiasaan yang lainnya.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment