Article Detail

Berkunjung ke Museum BPK RI dan Museum Diponegoro

Museum BPK RI (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia)

Lokasi pertama adalah Museum BPKRI yang beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro, Magelang, merupakan museum yang pertama kali diresmikan pada 4 Desember 1997 dengan “jargon”nya BPK Pengawal Harta Negara. Terdapat 14 ruangan yang sangat modern dan instagramable. Di dalam museum ini para siswa dijelaskan sejarah BPK RI, undang-undang yang mengaturnya, ruang perpustakaannya, tokoh-tokoh yang pernah menjabat sebagai ketua BPK, hingga ada ruangan tersendiri yang difungsikan sebagai museum anak (sarana bermain edukasi). Para siswa diajak berkeliling ruangan dan dijelaskan oleh beberapa narasumber yang bekerja di museum tersebut.

Setelah semua jenjang kelas sudah berkeliling di museum BPK RI, anak-anak beristirahat sejenak sambil minum dan menikmati snack di area lapangan berbentuk lingkaran. Perjalanan tidak berhenti sampai di museum ini, para siswa masih harus menuju ke sebuah museum yang berada di satu lokasi tidak jauh dari museum BPK RI.

Museum Diponegoro

Museum dengan struktur bangunan bergaya eropa tapi nJawani  ini terletak satu lokasi dengan Museum BPK RI. Jika tadi museum sebelumnya sangat modern dan instagramable, lain halnya dengan museum satu ini. Kesan Jawa, tradisional, dan megah merupakan ciri khas museum ini. Tujuannya jelas untuk memperingati perjuangan Pangeran Diponegoro yang pernah berjuang melawan penjajah. Didukung dengan spot pemandangan yang menakjubkan, yaitu kita bisa melihat Gunung Sumbing secara jelas. Selain itu, utamanya dalam museum ini terdapat sebuah ruangan yang menyimpan barang-barang peninggalan Pangeran Diponegoro semasa berada di Karesidenan kedu. Beberapa peninggalan yang menjadi koleksi museum ini antara lain meja-kursi yang terdapat goresan kuku Pangeran Diponegoro, jubah yang dikenakan beliau yang terbuat dari  kain shantung, serta barang-barang yang dipakai Pangeran Diponegoro semasa hidupnya.

Setelah berpuas diri berkeliling di dua tempat museum yang berbeda, akhirnya para siswa SD Tarakanita kembali ke sekolah pukul 10.00. Perjalanan masih ditempuh dengan berjalan kaki menyusuri trotoar hingga sampai di sekolah dengan selamat dan tentunya membawa ilmu dan kebermanfaatan dari kunjung belajar di museum tersebut. Semoga para siswa bisa mendapatkan kesempatan lagi berkunjung dan belajar di tempat-tempat bersejarah di Kota Magelang. [Herlinda Mipur M]

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment