Article Detail

PARA SISWA SD TARAKANITA MAGELANG PEMBELAJARAN DI KLENTENG LIONG HOOK BIO

Para siswa diterima oleh pengurus Klenteng Bapak Rudy dan Bapak Gunawan., sedangkan Guru pendamping dari SD  Tarakanita , yaitu  Bpk Y. Suminto dan Ibu Vera mendampingi dalam kegiatan ini. Salah satu alasan diadakan pembelajaran di luar kelas,  khususnya di rumah ibadat Liong Hook Bio adalah agar para siswa sejak dini hidup toleran dengan pemeluk agama-agama yang berbeda yang diakui oleh Negara Indonesia. Kegiatan pembelajaran di rumah ibadat ini dimulai sejak pukul 09.00 s.d. pukul 10.30.

Dalam penjelasannya anak-anak mendapat wawasan baru tentang cara beribadat di Klenteng, yaitu umat yang beribadat di sana  akan melewati 3 altar. Setiap umat yang berdoa menyalakan 3 dupa, mengapa tiga karena ini melambangkan langit, bumi, dan manusia. Apabila umat berdoa di depan peti jenazah orang yang sudah meninggal dunia, maka hanya menggunakan 2 dupa, ini melambangkan langit dan bumi saja, karena manusianya sudah meninggal dunia.

Selain itu pintu masuk ruang ibadat melalui pintu bergambar naga, dan pintu keluar melalui pintu timur bergambar harimau. Semua itu mempunyai makna antara lain matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat, menyelaraskan dengan ciptaan Tuhan. Dengan dikenalkan sejak dini hidup bertoleransi anak-anak SD Tarakanita diharapkan tumbuh menjadi anak yang toleran.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment